Doa Yang Tak Tertolak


Gambar adalah ilustrasi.

Purbalingga, mbak-tantizul.blogspot.com

Cara manusia meminta segala sesuatu kepada Tuhannya adalah dengan berdoa. Berdoa yang khusyu dan tulus Allah akan mengabulkan permintaan hambanya sampai waktu itu tiba.

Diriwayatkan dalam sebuah Hadis, ada tiga orang yang doanya tidak tertolak.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: Pemimpin yang adil, Orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan Doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat."
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Para ulama hadits menjelaskan bahwa penyebutan bilangan 'Tiga' tidak menunjukkan pembatasan jumlah tetapi hanyalah keterangan di antara orang-orang yang doanya cepat terkabul.
Pertama adalah pemimpin yang adil. Yang dimaksud kalimat 'Pemimpin yang Adil' adalah penguasa wilayah yang mengurusi segala urusan manusia dan ia berlaku adil, mentaati perintah Allah dengan meletakkan sebuah kebijakan sesuai tempatnya. Penyebutan 'Pemimpin yang Adil' didahulukan karena keumuman manfaat serta nilai kehadirannya berkaitan dengan kepentingan publik dan hajat hidup rakyat. 
Kedua adalah orang yang berpuasa. Kalimat "Orang yang berpuasa sampai ia berbuka" meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan. Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat. 
Ibadah puasa tersebut menghasilkan kolaborasi kuat antara nilai-nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mereka terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat. 
Saat orang yang berpuasa alangkah lebih baik digunakan sebagai moment untuk memperbanyak do’a dengan penuh keikhlasan dan ketaatan kepada Allah SWT dengan keyakinan terkabulnya doa.
Ketika saat ini berada pada kondisi pandemik Covid 19, doa orang-orang yang berpuasa Ramadhan dapat menjadi upaya batin guna melewati pandemi ini. Allah yang menguji kualitas keimanan manusia dengan musibah, maka Allah pula yang memberikan solusinya.
Manusia hanya berusaha secara lahir dan batin, namun hasil usaha sepenuhnya hak prerogatif Allah semata. Oleh karenanya, umat Islam hendaklah menguatkan usaha dengan doa, karena tidak ada yang dapat menolak turunnya wabah atau melenyapkannya kecuali doa.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda : "Tidak ada yang dapat menolak qadha' kecuali doa, dan tidak ada yang dapat menambah (kualitas) usia kecuali ketaatan." (HR. at-Tirmidzi)
Ketiga adalah orang yang terzalimi. Kalimat "dan doa orang yang terzalimi" merupakan peringatan keras dan ancaman bagi para pelaku kezaliman, baik individu maupun kolektif. 
Doa orang teraniaya atau yang terzalimi termasuk salah satu doa yang mudah diijabah oleh Allah SWT. Berhati-hatilah, karena di antara dirinya dengan Allah tidak ada hijab.
Sumpah, cacian dan kata-kata buruk adalah doa yang didengar Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: "Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. An-Nisa: 148)
Marilah kita memaksimalkan usaha dengan berdoa, khususnya disepanjang bulan suci Ramadhan ini. Teriring harapan Allah SWT segera menghilangkan pademi Covid-19 di seluruh penjuru dunia pada umumnya dan khususnya di tanah air Indonesia tercinta.

Artanti Laili Zulaiha



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tegas, Kankemenag Purbalingga Berbicara Moderasi Beragama

Moderasi Beragama