PAC Fatayat NU Kaligondang Berbagi Dengan Sesama Ditengah Pandemi Corona

-


Sahabat Sri Wasithoh, S.Pd.I. memberikan bantuan kepada Bapak KH. Usman Syarif.

Purbalingga, mbak-tantizul.blogspot.com. Bertajuk PAC Fatayat NU Kaligondang berbagi dengan sesama ditengah pandemi corona, PAC Fatayat NU Kaligondang membagikan 448 masker ke Masjid, Ranting NU dan Pondok Pesantren. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu pagi, 22 April 2020. 

Kegiatan yang dipelopori oleh Ketua PAC Fatayat NU Kaligondang, sahabat Sri Wasithoh, S.Pd.I. di awali dengan mengadakan Khataman Al Qur'an sebanyak 10 kali oleh anggota dan pengurus Fatayat NU yang dilaksanakan di rumah masing-masing. Mengingat himbauan dari Pemerintah untuk melakukan kegiatan dari rumah. 

Sri Wasithoh, S.Pd.I. mengatakan "Tujuan dari kegiatan ini adalah menjalin silaturahmi dan keakraban, khususnya antara anggota Fatayat NU dengan masyarakat". Selanjutnya kegiatan ini dilakukan dalam rangka Hari Lahir Fatayat NU Ke 70 sekaligus sebagai wujud kepedulian PAC Fatayat NU Kaligondang kepada sesama di saat wabah melanda. 

Sumber bantuan berasal dari anggota Fatayat NU diseluruh PAC Fatayat NU Kaligondang yang dikumpulkan oleh Tim Relawan. 

Dalam membagikan masker, Tim Relawan PAC Fatayat NU Kaligondang dibagi menjadi tiga. Tim pertama di pimpin oleh Sahabat Sri Wasithoh bertempat di Masjid Al Fatih dan Pondok Pesantren Raudlatul Mufatihin desa Selanegara. Hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolsek, Danramil, Ketua RT dan Kepala Desa Selanegara. Bantuan diserahkan kepada Bapak KH. Usman Syarif.

Tim kedua sahabat Sri Rahayu, S.H. memberikan bantuan kepada pengurus NU Ranting Penolih.

Tim kedua, dipimpin oleh sahabat Sri Rahayu,S.H. bertempat di kediaman Bapak Kyai Nurkholis selaku pengurus NU Ranting Penolih. Hadir pada kegiatan ini sahabat-sahabat Pimpinan Ranting Fatayat NU Penolih. 

Tim ketiga, dipimpin oleh sahabat Supriyatin, bertempat di Pondok Pesantren Miftahukhussurur Desa Slinga. Bantuan diserahkan kepada pengasuh pondok Bapak Kyai Abdurahman, S.Pd.I. disaksikan oleh Babinkamtibmas Bapak Mardi. 

Tim Ketiga, Sahabat Supriyatin memberikan bantuan kepada Bapak Kyai Abdurahman.

Kegiatan Khataman Al Quran dan pembagian masker dapat berjalan dengan lancar. Hal ini adalah wujud dari kekompakan yang ditunjukan oleh segenap pengurus PAC Fatayat NU Kaligondang.

Penulis : Artanti Laili Zulaiha, S.Sos.I.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tegas, Kankemenag Purbalingga Berbicara Moderasi Beragama

-
Gambar
Karsono berbicara tentang moderasi beragama. Purbalingga_mbak_tantizul.blogspot.com Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, H. Karsono tegas dalam menyampaikan materi moderasi beragama. Kementerian Agama mendapat tugas yang sangat besar dari Pemerintah yaitu tentang Moderasi Beragama.  "Tiga arus besar Kementerian Agama antara lain ; Mederasi beragama, transformasi digital dan good goverment. Tiga arus besar tersebut harus disukseskan oleh seluruh ASN Kementerian Agama" Tegas Karsono. Semua ASN di bawah Kementerian Agama harus menjadi Duta Moderasi Beragama. Semua keluaraga besar Kementerian Agama harus mendukung tiga arus besar Kementerian Agama tersebut. Kepingan surga yang jatuh di Indonesia. Indonesia yang multikultural dan  berbineka berada pada situasi yang aman dan damai. Hal ini harus disyukuri dengan cara menjalankan moderasi beragama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indikator moderasi beragama ada 4, pertama, komitmen kebangsaan, ditandai deng...
Baca selengkapnya

Moderasi Beragama

-
Gambar
Kader Moderasi Beragama A.       Pendahuluan Indonesia sebagai sebuah negara yang memuat banyak sekali keberagaman yang terdiri dari keberagaman suku, bangsa, bahasa, adat istiadat dan agama, dewasa ini seringkali diterpa isu tentang radikalisme. Gerakan-gerakan yang mengatasnamakan kelompok tertentu ini semakin hari semakin tumbuh dan secara terang-terangan menyuarakan ideologi mereka. Aksi teror, penculikan, penyerangan, bahkan pengeboman pun kian marak terjadi. Dari berbagai macam keberagaman yang dimiliki negara Indonesia, keberagaman agama menjadi yang terkuat dalam membentuk radikalisme di Indonesia. Munculnya kelompok-kelompok ekstrem yang kian hari semakin mengembang sayapnya difaktori berbagai hal seperti sensitifitas kehidupan beragama, masuknya aliran kelompok ekstrem dari luar negeri, bahkan permasalahan politik dan pemerintahan pun turut mewarnai. Maka ditengah hiruk-pikuk permasalahan radikalisme ini, muncul sebuah  istilah yang disebut “M...
Baca selengkapnya